Lap. Akhir Perencanaan Ketahanan Pangan Kota Pontianak (2017)
Abstrak
Permasalahan yang muncul dalam kegiatan merancangan ketahaan pangan adalah kurang terarahnya usaha pengembangan dan pengelolaan lokasi sentra produksi pangan dan penetapan prioritas pembangunan infrastruktur untuk mendukung peningkatan produksi pangan dalam kaitannya dengan optimalisasi lahan menjadi kurang terarah. Selain itu faktor investasi juga menjadi masalah karena kurang populernya pasar pangan bagi para investor jika dibandingkan dengan pasar tambang. Untuk itu permasalahan yang perlu ditindak lanjuti adalah bagaimana merancang perencanaan pendukung dalam upaya perbaikan pangan yang melibatkan berbagai instansi pemerintah sehingga tercapainya suatu kerjasama yang baik antar instansi tersebut. Dengan adanya kerjasama antar instansi terkait, maka diharapkan upaya pemerintah dalam memperbaiki produksi dan pemasaran pangan dapat berjalan secara maksimal sehingga kebutuhan akan pangan khususnya masyarakat Kota Pontianak dapat terpenuhi tanpa harus mengharapkan swasembada pangan dari luar. tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merancang perencanaan pendukung dalam upaya perbaikan pangan yang melibatkan berbagai instansi pemerintah sehingga tercapainya suatu kerjasama yang baik antar instansi tersebut. Dengan adanya kerjasama antar instansi terkait, maka diharapkan upaya pemerintah dalam memperbaiki produksi pangan dapat berjalan secara maximal sehingga kebutuhan akan pangan khususnya masyarakat Kota Pontianak dapat terpenuhi tanpa harus mengharapkan swasembada pangan dari luar. Selain itu, kerjasama lintas sektor / instansi di harapkan tidak hanya memberbaiki produksi pangan saja akan tetapi dapat meningkatkan ketahanan pangan secara berkelanjutan di Kota Pontianak yang berdampak pada perbaiki gizi keluarga. Pada penelitian yang dilakukan ini diambil data secara sampling acak di beberapa Kecamatan. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Pola Pangan Harapan (PPH) dan Tingkat Kecukupan Energi (TKE) dan Tingkat Kecukupan Protein (TKP). Metode yang digunakan dalam penilaian konsumsi tingkat individu adalah dengan metode food Recall yaitu konsumsi 24 jam didasari pada makanan dan jumlah yang umumnya dikonsumsi oleh individu dalam satu hari atau lebih pada hari- hari tertentu.
Lingkup
SOSIAL DAN PEMERINTAHAN