Profil Kota Pontianak 2018
Abstrak
<p class="MsoNormal">Nama Pontianak yang berasal dari bahasa Melayu yang dipercaya ada kaitannya dengan kisah Syarif Abdurrahman yang sering diganggu oleh hantu Kuntilanak ketika dia menyusuri Sungai Kapuas. Menurut ceritanya, Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan di mana meriam itu jatuh, maka di sanalah wilayah kesultanannya didirikan. Peluru meriam itu jatuh di dekat persimpang Sungai Kapuas dan Sungai Landak, yang kini dikenal dengan nama Kampung Beting. Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H) yang ditandai dengan membuka hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami' (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariah yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. RSUD SSMA Kota Pontianak berhasil masuk dalam 99 inovasi Pelayanan Publik tahun 2016 se-Indonesia. Dengan inovasi unggulan, pelayanan antidiskriminasi, sehingga mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) RI. Tempat Wisata Bersejarah adalah Masjid Jami’ Pontianak atau dikenal Masjid Sultan Syarif Abdurrahman adalah masjid terbesar dan tertua di Kota Pontianak. Tugu Khatulistiwa dibangun oleh Tim Ekspidisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi untuk menentukan titik/tonggak garis equator di Kota Pontianak. Makam Kesultanan Pontianak merupakan salah satu aset warisan Kesultanan Kota Pontianak. Adapun kegiatan wisata dari Kota Pontianak diantaranya Cap Go Meh, Festival Budaya Bumi Khatulistiwa, Gawai Dayak, Festival Meriam Karbit, Festival Budaya Melayu, Titik Kulminasi. Adapun Rencana Pembangunan di Kota Pontianak yaitu Khatulistiwa Park dan Jembatan Paralel Landak.<o:p></o:p></p>
Lingkup
SOSIAL DAN PEMERINTAHAN