TAPE KETAN MAS
Hasil Inovasi
Pada tahun 2020 terdapat 10 besar penyakit di UPT Puskesmas Pal Tiga diantaranya penyakit Hipertensi 1608 kasus dan Diabetes Melitus 223 kasus, data ini terlihat sedikit dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan masyarakat enggan untuk memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas. Hipertensi dan Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang disebut silent killer, terkadang penderita tidak merasakan gejala, sehingga penderita tidak mengetahui kondisi kesehatannya jika tidak melakukan pemeriksaan kesehatan. Kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi yang lebih berat seperti Penyakit Jantung Koroner, Stroke, Gagal Ginjal hingga kematian.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk mengatasi masalah ini. Terdapat 4 indikator yang berkaitan, yaitu; persentase penderita diabetes mellitus dan hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dan persentase warga negara usia 15-59 tahun dan 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Indikator ini belum tercapai disebabkan oleh penolakan warga saat petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah dan ketidakmampuan warga untuk ikutserta dalam kegiatan skrining kesehatan. Sebagai upaya pencegahan dan penanganan hipertensi dan diabetes mellitus di wilayah kerja maka UPT Puskesmas Pal Tiga menginisiasi TAPE KETAN MAS (Temukan Penderita Kencing Manis dan Hipertensi di Masyarakat).
Pada proses penemuan inisisasi ini diawali dengan adanya data 4 indikator SPM diatas yang belum tercapai kemudian Penanggung jawab program P3, Penanggung Jawab UKM dan pelaksana keperawatan di UPT Puskesmas Pal Tiga melakukan rapat koordinasi kecil untuk membahas ide yang akan dilaksanakan untuk dapat meningkatkan cakupan pelayanan ke 4 indikator tersebut. Setelah menemukan ide inisiasi kami memberikan nama TAPE KETAN MAS yang merupakan singkatan dari Temukan Penderita Kencing Manis dan Hipertensi di Masyarakat. Dengan kesepakatan nama tersebut kemudian kami bahas dalam rapat lokmin bulanan di Puskesmas, kami juga berkoordinasi dengan Kelurahan untuk mensosialisasikan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di masyarakat. Setelah itu kami membentuk serta membuat SK TIM INOVASI, membuat Kerangka Acuan Kegiatan dan juga SOP pelaksanaan kegiatan.
Inovasi ini bekerja sama dengan kader kesehatan, Ketua RT dan RW di Kelurahan Sungai Jawi dengan menggunakan metode snowball, petugas mengunjungi rumah penderita dari adanya laporan terkait kondisi masyarakatnya kepada petugas kesehatan. Peran serta masyarakat yang memberikan informasi terkait keluarga atau tetangganya yang mengalami hipertensi dan diabetes mellitus merupakan kunci penting, sehingga inovasi ini dapat tepat sasaran, efisien, efektif dan aman di masa pandemi covid-19 dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan Protokol Kesehatan yang ketat. Inovasi ini dimulai pada tahun 2021 yang dilaksanakan di seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Pal Tiga pada saat pandemi covid-19.
Selain melakukan kunjungan rumah, inovasi ini juga dilakukan dengan cara mengumpulkan warga / kelompok masyarakat di wilayah yang telah ditentukan untuk dilakukan pemeriksaan / skrening kesehatan masal bekerjasama dengan melibatkan lintas sektor, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan RT/RW kelurahan sungai jawi yang menyampaikan informasi kepada warganya mengenai waktu dan tempat kegiatan yang akan dilaksanakan.
Dengan inovasi kami mendapatkan adanya peningkatan cakupan indikator kinerja Persentase Warga Negara Indonesia Usia 15-59 tahun, Usia 60 tahun ke atas, persentase Penderita Diabetes Mellitus dan Hipertensi yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar ditunjukan dengan pencapaian ditahun 2020 secara berurutan 36.2%, 54.6%, 26.8%, 15.9% dan pada periode Januari-Desember 2021 yaitu 37.5%, 55.8%, 56.7%, 19.6%.
Kategori
Pelayanan Publik
Tahun IGA
2021