Lancang Kuning (Langkah Nyata Cegah dan Kurangi Stunting)
Hasil Inovasi
Langkah Nyata Cegah dan Kurangi Stunting (LANCANG KUNING) yang diharapkan dapat mencegah dan mengurangi jumlah stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Saigon. Puskesmas berupaya mendekatkan pelayanan dan mengurangi angka rujukan dengan melakukan pemeriksaan lanjut khusus balita bermasalah gizi dengan menghadirkan dokter spesialis anak ke puskesmas satu kali setiap bulan. Keunggulan dan Kebaruan Balita-balita yang bermasalah gizi berdasarkan skrining dari hasil pengukuran kader dan petugas dapat ditangani lebih lanjut di puskesmas dan tanpa dipungut biaya. Metode Pembaruan Dengan banyak jumlah kasus stunting yang ditemukan dan ditangani mulai dari upaya kunjungan rumah balita bermasalah gizi atau dirujuk ke puskesmas dalam rangka ferivikasi hasil pengukuran, konseling gizi, pemeriksaan dokter puskesmas dalam rangka identifikasi red flag dan pengobatan. kemudian pemberian makanan tambahan untuk pemulihan gizi.
Kegiatan dilakukan untuk penanganan gizi balita stunting. Manfaat yang diperoleh adalah:
1. Prevalensi balita stunting di wilayah bina UPT Puskesmas Saigon tahun 2021 sebesar 17%, di tahun 2022 turun yaitu 15.6% (Survey PSG Dinkes. tahun 2021 dan 2022). Tahun 2023 balita stunting meningkat menjadi 21.2% (Dinkes, tahun 2023). Hal ini juga seiring dengan peningkatan persentase pemantauan pertumbuhan di wilayah bina UPT Puskesmas Saigon, maka dari angka ini menunjukkan upaya inovasi Lancang Kuning yang telah dilakukan belum berhasil menurunkan prevaensi stunting.
2. Remaja Putri minum tablet Tambah Darah tahun 2023 sebanyak 445 atau 17.89% meningkat menjadi 2536 rematri 100% di tahun 2024 (Dinkes, 2024).
3. Hasil skrining Anema dengan kondisi Anemia pada rematri kelas 7 dan kelas 10 sebanyak 188 Rematri anemia atau 23.3% di tahun 2023 dan sebanyak 115 Rematri terindikasi anameia 14.7% (Dinkes, 2024).
4. Persentase Pemantauan pertumbuhan balita meningkat dari tahun 2021 sebesar 36% sedangkan tahun 2023 sebanyak 62% (Dinkes, 2023).
5. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Asi eksklusif tahun 2021 sebanyak 64% menurun di tahun 2023 menjadi 54% (Dinkes, 2023).
6. Jumlah catin yang mendapat edukasi kesehatan reproduksi dan 1000 HPK di KUA tahun 2023 sebanyak 425 pasangan catin (UPT Puskesmas Saigon, 2023). 1. Jumlah pemberian Edukasi pada Kelas Ibu tahun 2022 sebanyak 126 peserta dan tahun 2023 sebanyak 108 peserta (UPT Puskesmas Saigon, 2023).
7. Jumlah pemberian Edukasi pada Kelas Ibu tahun 2022 sebanyak 126 peserta dan tahun 2023 sebanyak 108 peserta (UPT Puskesmas Saigon, 2023).
8. Kegiatan Pemeriksaan Balita bermasalah gizi yang dilakukan di UPT Puskesmas Saigon dimulai dengan rujukan dari Posyandu ataupun dari sweeping oleh kader ke Puskesmas. Puskesmas menerima rujukan dan balita diberikan pelayanan sesuai tatalaksana balita bermasalah gizi. Langkah pertama dilakukan verifikasi hasil pengukuran antropometri, penentuan status gizi, konseling gizi, pemeriksaan dokter puskesmas dan pemberian PKMK. Setelah 2 minggu dilakukan evaluasi dan apabila tidak ada perubahan balita di jadwalkan untuk pemeriksaan dokter spesialis anak.
Kategori
Pelayanan Publik
Tahun IGA
2024