Litbang Bappeda Diseminasikan Aplikasi Sekolah Kite
PONTIANAK - Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Pontianak mendiseminasikan alat kerja pengelolaan jaringan dokumentasi pendidikan Sekolah Menengah Pertama berupa aplikasi Sekolah Kite di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Jumat (11/6/2021). Di tahap awal, diseminasi tersebut menyasar para Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Pontianak. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Pontianak, Nurintan Panjaitan mengatakan diseminasi ini merupakan kolaborasi uraian tugas Subbid Litbang Sosial dan Pemerintahan, dan Subbid Litbang Inovasi dan Teknologi, berkenaan dengan perekayasaan. Sejak awal 2021, Litbang Bappeda telah menjalankan kegiatan non budgeting yang diberi nama eDI.SI atau Era Digitalisasi Birokrasi. Aplikasi Sekolah Kite yang didiseminasikan kini merupakan salah satu produk yang berhasil dibuat. "Aplikasi ini dapat diakses oleh semua perangkat baik itu Android, iPhone maupun menggunakan komputer. Dengan aplikasi ini, diharapkan memberikan kemudahan dalam pengelolaan jaringan dokumentasi dan pelaporan SMP Negeri di Pontianak," ujar Nurintan Panjaitan. Dia menjelaskan, eDI.SI adalah tema besar inovasi Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Pontianak. Sebuah bentuk peran aktif dalam menyukseskan program Pontianak Smart City. Di antaranya dengan membangun aplikasi mobile untuk kepentingan dan kemajuan Kota Pontianak. "Aplikasi-aplikasi tersebut merupakan sebuah inovasi, solusi di tengah pandemi. Kehadiran Bidang Litbang diharapkan mampu memberi wama baru dengan sentuhan teknologi berupa aplikasi-aplikasi yang dibangun untuk kemaslahatan orang banyak," katanya. Saat ini Litbang Bappeda bermitra atau bersinergi dengan seluruh OPD, lembaga non pemerintahan serta komunitas. Sinergi itu menghasilkan beberapa masukan bagi perkembangan kota, dan gagasan pemanfaatan sistem informasi dalam menjalankan roda pemerintahan. Litbang Bappeda pun proaktif dan produktif dengan menyerap aspirasi dari OPD yang kemudian diproduksi dalam bentuk aplikasi. Di antaranya pada sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan tata kelola pemerintahan. Contohnya aplikasi Sekolah Kite yang diharap menjadi alat kerja membantu para Kepala Sekolah menyampaikan laporan dan mendokumentasikan kegiatan. Laporan bulanan yang biasanya dikirim dalam bentuk kumpulan dokumen dan diantar langsung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pontianak, kini cukup diunggah dalam bentul fail. Masalah jarak, waktu, dan tatap muka bisa diminimalisir. Demikian pula dokumentasi kegiatan yang biasanya dilaporkan ke WhatsApp Group, bisa diunggah langsung ke aplikasi. Dengan demikian, dokumentasi itu tersimpan secara digital dan tidak akan membebani memori ponsel. "Kepala sekolah juga bisa melaporkan langsung kejadian-kejadian di sekolah, dengan sistem pelaporan dan bukti yang terarsip dengan baik," katanya. Nurintan menjelaskan, apa yang dilakukan Litbang merupakan bentuk implementasi dari visi Bappeda kota Pontianak yaitu 'Perencana Pembangunan Daerah yang Andal Berbasis Teknologi Sistem Informasi'. Alat kerja yang dibuat didiskusikan bersama dengan instansi pengguna, tanpa melibatkan praktisi luar. Litbang Bappeda diharap jadi lokomotif pergerakan inovasi daerah. "Aplikasi-aplikasi mulai dari perencanaan, pembuatan, pelaksanaan, hingga diseminasi ini dilakukan sepenuhnya oleh para ASN di Litbang. Dedikasi mereka untuk Kota Pontianak," tutupnya. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pontianak, Burhansyah berharap para kepala sekolah dapat memberikan masukan bagi penyempurnaan aplikasi Sekolah Kite. Diseminasi ini memang bertujuan untuk mendapatkan respon dari pengguna terhadap alat kerja yang dibuat. "Jangan berpikir ini akan menjadi beban, namun ini bertujuan untuk memudahkan pekerjaan. Saya berharap kerja sama yang baik dari semuanya," katanya.